Minggu, 08 April 2012

KOMPONEN PASIF

TAHANAN (RESISTOR)
Dalam rangkaian-rangkaian elektronika diperlukan tegangan dan arus yang dapat ditentukan besar atau kecilnya melalui komponen yang dapat mengaturnya. Artinya komponen tersebut dapat digunakan untuk menentukan besarnya suatu tegangan atau menentukan besar atau kecilnya kuat arus pada rangkaian. Komponen yang dimaksud adalah Resistor (R).

Menurut bentuk dan penggunaannya resistor dapat dibagi atas :
1.    Resistor tetap (fixed resistor).
2.    Resistor yang dapat diubah-ubah (variabel resistor), terbagi atas :
þ  Resistor yang dapat diubah-ubah secara mekanik yaitu dengan menggeser-geser kontak gesernya, misalnya potensiometer, trimmer potensiometer.
þ  Resistor yang dapat diubah-ubah karena perubahan cahaya (Light Dependent Resistor, (LDR).
þ  Resistor yang dapat diubah-ubah tergantung pada koefisien suhu (thermistor).

Pada resistor yang tergantung pada koefisien suhu dibagi dalam dua macam resistor, yaitu :
NTC (Negative Temperature Coefficient) dan PTC (Positive Temperature Coefficient). Dalam elektronika jenis tahanan yang mempunyai koefisien suhu besar dan negatif ini disebut Thermistor, koefisien suhunya berkisar antara -2 hingga -5 % per o C. Hubungan antara tahanan dan suhu dapat didekati dengan memakai persamaan :
R = A e -B/t
dengan A dan B merupakan konstanta-konstanta untuk yang diberikan. Tahanan PTC adalah tahanan yang nilainya naik dengan bertambahnya  kenaikan temperatur secara tajam. Bahan-bahan yang biasanya digunakan BaTiO3 (Barium Titanat) dan campuran dari BaTiO3 dengan SrTiO3 (Strontium Titanat).
Penggunaanya :
v   Rangkaian pengatur suhu
v   Rangkaian stabilisasi
v   Rangkaian komposisi
v   Rangkaian memperlambat waktu (time delay)
Pembahasan yang lebih detail akan didapat melalui mata kuliah khusus mempelajari komponen-komponen Elektronika baik pasif  maupun komponen aktif.

Bahan pembentuk resistor dapat dibagi atas :
·      Tahanan kawat
·      Tahanan arang
·      Tahanan lapisan tipis (film) dari logam atau arang
·      Tahanan dalam IC


Sifat dari resistor dapat berbeda-beda :
·         Untuk membangkit panas (filament)
·         Untuk memberikan selisih tegangan (pembagi potensial)
·         Sebagai penghubung antara berbagai rangkaian
·         Arus terjadinya perubahan bentuk
·         Untuk penentuan besaran fisis

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan pada resistor :
1.     Koefisien Suhu dari resistor : diambil temperatur kamar sekitar 250C sebagai acuan.
2.     Koefisien Tegangan : pada resistor merupakan ukuran perubahan besar resistor           terhadap tegangan yang diberikan. Resistor komposisi/arang dengan 1/2 watt atau lebih besar lagi, dapat mempunyai koefisien tegangan 0,002 % pervolt. Dalam tahanan kawat sangat kecil sekali pengaruhnya.  
3.     Power  Rating : daya yang dapat disalurkan, dapat juga dikatakan jumlah panas dalam watt dimana resistor dapat mendisipasikannya di udara pada suhu kamar. Ini berdasarkan suhu maksimal dicapai yang diizinkan pada tiap titik dari resistor.
4.     Voltage Puting : tegangan yang diperbolehkan semaksimal mungkin ini berdasarkan rumus E = .
5.     Toleransi : dari resistor yaitu angka yang dinyatakan dalam % yang menunjukkan batas variasi dari resistor yang digunakan.
6.     Stabilisasi : waktu, kelembaban dan faktor mekanik lain resistor disebut stabil apabila sesudah digunakan dalam keadaan panas dan lembab beberapa kali nilainya tidak menyimpang jauh pada suhu kamar dari nilai semula. Resistor komposisi arang paling tidak stabil dibandingkan resistor lapisan tipis logam dan resistor kawat.
7.     Derau (Noise) : derau disebabkan oleh tegangan yang dibangkit oleh kegiatan termis dari molekul-molekul dalam resistor. Derau merupakan besaran yang harus diperhatikan dalam instrumen yang peka, seperti pada peralatan pengukuran besaran untuk radial. Derau harus dibedakan antara derau dengan energi radiasi dalam alat ukur elektronika.
8.     Panas  : panas dapat dihitung berdasarkan rumus P = I2 x R (watt). Angka dalam tiap rangkaian harus kurang dari POWER RATING resistor yang bersangkutan.
9.     Rating Versus Umur Resistor : agar resistor mempunyai umur pemakaian yang panjang maka perlu mengambil resistor yang lebih besar power ratingnya dari yang diperlukan. Ini secara otomatis membuat resistor lebih dingin keadaannya, tapi harus diperhatikan segi ekonomisnya.
10.  Frekuensi Tinggi : tidak semua resistor dapat digunakan dalam frekuensi tinggi. Ada beberapa resistor dapat digunakan untuk ini, misalnya resistor tetap, amposition film dan resistor khusus untuk frekuensi yang sangat tinggi. Komposisi arang, lapisan arang dan lapisan logam dapat dipergunakan dalam daerah frekuensi mega cycle tetapi untuk frekuensi yang lebih tinggi kurang baik. Resistor kawat sama sekali tidak dapat digunakan dalam frekuensi yang tinggi.

Nilai atau harga resistor dinyatakan dalam satuan Ohm (W), ada kalanya tertulis dengan angka-angka di badannya tetapi pada umumnya diterapkan kode warna guna menyatakan harga tahanan yang bersangkutan. Pada badan resistor dilukiskan cincin berwarna. Adapun jenis warna beserta artinya dapat dilihat dari tabel berikut. Biasanya terdiri atas tiga buah cincin yang mana cincin keempat menyatakan toleransi dari harga Ohm yang tertera.

WARNA
ANGKA
FAKTOR PERKALIAN
TOLERANSI
Hitam
0
100
1 %
Coklat
1
101
2 %
Merah
2
102
2 %
Jingga
3
103
-
Kuning
4
104
-
Hijau
5
105
-
Biru
6
106
-
Ungu
7
107
-
Abu-abu
8
108
-
Putih
9
109
-
Emas
-
10-1
5 %
Perak
-
10-2
10 %
Polos
-
-
20 %

Tabel Kode warna resistor.



KETERANGAN : Cincin ke-1 dan ke-2 menyatakan ANGKA.
                                Cincin ke-3 menyatakan BANYAKNYA NOL atau PERKALIAN.
                                Cincin ke-4 menyatakan TOLERANSI.




Kerusakan-kerusakan pada resistor dapat berupa :
·         Berubah harga (karena panas, umur, dsb)
·         Putus (harganya berubah menjadi sangat besar sekali)
·         Terhubung singkat atau bocor (harga menjadi kecil)

Mempelajari fungsi resistor ini diperlukan beberapa hukumdasar yang berhubungan dengan resistor pada rangkaian listrik. Hukum yang akan digunakan dalam hal ini adalah hukum Ohm, Kirchoff I dan Kirchoff II.

Tidak ada komentar:

Login to Facebook
Join Join Computer Word in Facebook!